Berita

Rangkaian kegiatan diawali dengan upacara bendera yang berlangsung khidmat di lapangan sekolah. Dalam upacara tersebut, seluruh dewan guru mengambil peran sebagai petugas upacara, mulai dari pembawa acara, pemimpin upacara, hingga pengibar bendera. Momen ini menjadi simbol penghormatan terhadap guru sebagai pilar pendidikan bangsa.

Pada upacara tersebut, pidato Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah dibacakan oleh Pembina Upacara, yang menekankan peran guru sebagai agen pembelajaran, guru juga merupakan agen peradaban. Guru berperan mendidik murid sehingga memiliki kecerdasan, keterampilan, dan karakter yang mulia. Pesan ini menginspirasi para siswa untuk semakin menghargai peran guru dalam membentuk karakter dan masa depan mereka.

Setelah upacara, kegiatan dilanjutkan dengan lomba menghias kue ulang tahun di setiap kelas. Siswa dengan antusias menghias kue sambil bekerja sama menciptakan kreasi yang unik dan kreatif. Selain itu, siswa juga diberikan kesempatan untuk melukis wajah guru favorit mereka sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi para pendidik.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin mengajarkan siswa untuk menghargai guru dengan cara yang kreatif dan penuh makna,” ujar salah satu panitia kegiatan.

Puncak acara dilaksanakan di halaman sekolah dengan prosesi tiup lilin bersama sebagai simbol kebersamaan antara guru dan siswa. Semua guru berkumpul di halaman dengan kue yang telah dihias oleh perwakilan siswa, diiringi lagu Hymne Guru yang dinyanyikan dengan penuh rasa haru.

Sebagai penutup, siswa diberi kesempatan untuk memberikan hadiah kepada guru mereka. Acara ini dilakukan secara sukarela, tanpa adanya kewajiban atau paksaan. Hadiah yang diberikan pun beragam, mulai dari kartu ucapan, hasil kerajinan tangan, hingga bunga.

“Kegiatan ini mengajarkan siswa tentang keikhlasan dan cara sederhana untuk menunjukkan rasa terima kasih kepada guru mereka,” jelas Ketua Panitia pelaksana kegiatan tersebut.